PT Agincourt Resources Sabet 7 Penghargaan di EPSA 2024 Yang Diselenggarakan Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro

GIMIC.ID, JAWA TENGAH - PT Agincourt Resources (PTAR) menorehkan prestasi membanggakan di bidang inovasi dalam menjaga kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan.
Pada acara bergengsi Eco-tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2024 yang diadakan oleh Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) di Ballroom Hotel Tentrem Semarang pada Sabtu (31/8), PTAR berhasil memborong tujuh penghargaan sekaligus.
Perusahaan mengelola dan mengoperasikan Tambang Emas Martabe yang berlokasi di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara itu mendapat banyak sekali apresiasi, salah satunya penghargaan Eco-tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2024 memperoleh tujuh penghargaan, terdiri dari 2 Gold, 3 Silver, dan 2 Bronze.
"Sejak awal beroperasi, kami berkomitmen untuk menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan dan memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang. Kami percaya, dengan mengintegrasikan aspek keberlanjutan sebagai inti dari seluruh kegiatan operasional perusahaan, kami dapat berkontribusi lebih besar bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,”jelas Hari Ananto, Senior Manager Environment, Health & Safety PTAR.
Acara ini bertujuan memberikan penghargaan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki komitmen besar dalam menciptakan inovasi teknologi untuk menjaga dan melindungi lingkungan.
Pada perhelatan EPSA 2024, ada tujuh topik utama yang diangkat, yakni Eco-Hazard Innovation, Hydro Smart Innovation, Community Development, Eco-Cycle Innovation, Low Carbon Innovation, Ecosystem Protection, Green Power Innovation. Semua topik tersebut berkaitan dengan inovasi dalam menjaga kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan.
Hari Ananto menambahkan, penghargaan ini memacu perusahaannya untuk selalu menciptakan ide-ide cemerlang dalam upaya pengelolaan lingkungan dan sosial.
“Tentu ini akan membawa keberlanjutan bagi perusahaan kami. Sesuai dengan komitmen perusahaan kami ingin berkontribusi terhadap sustainable development goals melalui penerapan Environmental, Social, and Governance,” ujarnya.
Pada Kesempatan yang sama, Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah, menambahkan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai langkah konkret untuk menurunkan emisi karbon.
Beberapa aksi yang telah dilakukan antara lain pemasangan solar PV dengan kapasitas 2,1 MWp di area Tambang Emas Martabe, penggunaan 100% Biofuel B35, serta efisiensi energi melalui optimalisasi kegiatan operasional.
“Kami juga rutin melakukan penanaman pohon, baik di dalam maupun di luar area tambang. Sejak tahun 2012 hingga Oktober 2023, kami telah menanam 90.305 bibit pohon dengan potensi serapan karbon sebesar 22.453 ton CO2e,” ungkap Christine.
Total area reklamasi yang telah dilakukan PTAR hingga Juni 2024 mencapai 64,52 hektar, sebuah pencapaian yang sejalan dengan kewajiban pemegang izin usaha pertambangan (IUP) sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018.
Dalam upaya mendukung reklamasi lahan, PTAR juga memperluas Nursery menjadi 6.000 meter persegi, dua kali lipat dari luas awal. Perluasan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan riset serta inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan keanekaragaman hayati di sekitar Tambang Emas Martabe.
Penghargaan EPSA 2024 merupakan bukti nyata dari komitmen PTAR dalam menciptakan inovasi teknologi untuk menjaga dan melindungi lingkungan. Pada perhelatan ini, terdapat tujuh topik utama yang diangkat, yaitu Eco-Hazard Innovation, Hydro Smart Innovation, Community Development, Eco-Cycle Innovation, Low Carbon Innovation, Ecosystem Protection, dan Green Power Innovation. Semua topik tersebut berkaitan dengan inovasi dalam menjaga kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan. (MP)
Komentar