Timnas Austria berupaya melanjutkan tren positif, usai menang 3-1 atas Polandia di laga ke-2. Torehan tersebut relatif memupus kekecewaan lantaran austria kalah tipis 0-1 dari Prancis melalui gol bunuh diri Maximimillian Wober.
Pelatih Austria, Ralf Rangnick mengaku puas atas permainan timnya. Apalagi di laga melawan Polandia, Austria bisa menguasai 53 persen bola. Mereka juga melepaskan 15 tembakan (9 on target).

Ronald Koeman diperkirakan kembali memainkan pola 4-2-3-1. Komposisi pemain bakal menjadi daya tarik tersendiri. Pada laga melawan Polandia, Koeman menurunkan Jerdy Schouten dan Joey Veerman. Mereka menempati gelandang tengah. Berbeda melawan Prancis, Tijjani Reijnders ditarik lebih ke belakang menggantikan Veerman. Xavi Simons menggantikan posisi Reijnders demi memberikan tempat untuk Jeremie Frimpong di sisi sayap kanan.

Ada kemungkinan Jerdy Schouten dan Joey Veerman akan disimpan oleh Koeman dalam pertandingan ini karena sudah mendapat kartu kuning.Jika terkena lagi maka keduanya bisa terkena sanksi untuk tidak bermain di babak 16 Besar. Oleh karena itu, Georginio Wijnaldum dan Ryan Gravenberch berpeluang dimainkan untuk menggantikan kedua pemain tersebut.Demikian juga dengan Wout Weghorst yang bisa dimainkan sebagai starter untuk memperkuat serangan di pertandingan ini.

Hal ini sangat penting karena dari laga melawan Prancis dan Polandia terlihat lini pertahanan Austria berdiri kokoh. Ketika bertanding dengan Polandia, skuad Polandia sepanjang 90 menit hanya bisa melepaskan tiga tembakan tepat sasaran, berbanding sembilan dari Austria.

Selain itu skuad asuhan Ralf Rangnick ini juga terlihat memiliki transisi yang bagus dari bertahan ke menyerang. Ini sesuatu yang harus diwasapadai oleh skuad Belanda. Austria merupakan tim yang cukup agresif dalam menyerang. Mereka tidak ragu untuk melakukan high press saat lawan membangun serangan atau mencoba menguasai bola. Marcel Sabitzer, Konrad Laimer dan Christoph Baumgartner punya kemampuan untuk itu. Ketiganya menjadi sebuah unit yang menekan pemain lawan saat menguasai bola.