Oleh : Indra Efendi Rangkut

Prediksi Swiss Vs Jerman

GIMIC SPORT.ID - Swiss dan Jerman akan bertemu di laga ketiga sekaligus penutup Grup A Piala Eropa 2024 (Euro 2024). Pertandingan antara Swiss dengan Jerman ini akan digelar di Deutsche Bank Park, Frankfurt Jerman pada Senin 24 Juni 2024 pukul 02.00 WIB.

Siapapun yang menang dalam pertandingan ini akan menjadi juara Grup A. Jerman sendiri sudah memastikan diri lolos ke 16 Besar usai menang 5-1 atas Skotlandia dan menang 2-0 atas Hongaria. Jerman kini memuncaki klasemen Grup A.Swiss sendiri kini menjadi Runner Up Grup A usai menang 3-1 atas Hongaria dan imbang 1-1 dengan Skotlandia. Swiss hanya membutuhkan hasil seri dengan Jerman untuk memastikan lolos ke 16 Besar. Walau demikian Swiss akan berusaha meraih poin penuh di laga ini untuk memastikan lolos ke 16 Besar sebagai Juara Grup A.

Dikutip dari berbagai sumber Swiss dan Jerman telah bertemu sebanyak 53 kali dalam berbagai ajang. Jerman meraih kemenangan 36 kali, Swiss meraih kemenangan 9 kali dan 8 laga berakhir imbang.

Dilihat dari fakta tersebut Jerman jelas lebih diunggulkan untuk menang. Apalagi mereka berstatus tuan rumah dengan dukungan publik yang luar biasa. Jerman juga ingin terus menjaga tren positif mereka yang sebelumnya sukses menaklukkan Skotlandia dan Hongaria. Kemenangan tentu akan meningkatkan moril mereka untuk menghadapi babak 16 Besar.

Meskipun secara keseluruhan unggul jauh dalam head to head melawan Swiss, Jerman selalu gagal menang atas Swiss di 3 laga terakhir mereka termasuk kalah 3-5 di laga uji coba pada 26 Mei 2012. Kemenangan terakhir Jerman diraih pada laga uji coba pada 27 Maret 2008 dengan skor 4-0. Tentu ini menjadi motivasi tambahan bagi Jerman untuk menaklukkan Swiss di laga nanti.

Keberhasilan Swiss menahan Jerman di UEFA Nations League 2020 bakal coba diulang oleh Xherdan Shaqiri dan kawan-kawan saat kedua tim dijadwalkan bertemu di laga pemungkas Grup A Euro 2024 ini.

Kendati sukses menahan imbang Jerman di 2 pertemuan terakhir, laga kali ini bakal berbeda bagi Swiss. Jerman yang bakal dihadapinya nanti dinilai tampil berbeda di Euro 2024 ini. Sejak ditangani Julian Nagelsmann, permainan Toni Kroos dan kawan-kawan menjadi lebih agresif. Kehadiran bintang senior Jerman yang bermain di Real Madrid Toni Kroos di lini tengah juga membuat bola mampu mengalir dengan baik.

Dalam 2 laga yang sudah dijalani Jerman di Euro 2024, Toni Kroos secara total sudah melepaskan 233 passing dengan akurasi 97 persen. Jumlah tersebut merupakan yang paling tinggi di antara pemain-pemain lainnya yang tampil di Piala Eropa 2024 ini.

Saat ini Swiss dalam posisi kurang ideal. Jika kalah dari Jerman dan Skotlandia menang atas Hungaria, maka skuad asuhan Murat Yakin itu bakal terjebak dalam posisi terjepit. Mau tidak mau konsentrasi tinggi dan mengambil inisiatif menyerang harus diperagakan Swiss di laga ini.

Secara keseluruhan, Timnas Jerman menunjukkan performa yang lebih unggul dalam banyak aspek dibandingkan Timnas Swiss. Jerman lebih efektif dalam mencetak gol, memiliki penguasaan bola yang lebih baik, dan menghasilkan lebih banyak tembakan per pertandingan. Sementara Swiss memiliki keunggulan dalam hal pertahanan dengan kebobolan lebih sedikit per pertandingan. Walau demikian trio centre back Swiss yang diprediksi bakal diisi oleh Fabian Schar, Manuel Akanji, dan Ricardo Rodriguez harus bermain lebih disiplin lagi jika tidak mau diacak-acak oleh lini serang Jerman yang terbukti cukup ganas di 2 laga terdahulu mereka.

Swiss juga kemungkinan akan bermain dengan skuad yang sama seperti saat bermain imbang melawan Skotlandia. Breel Embolo yang sempat absen lama setelah cedera panjang semakin mendekati kebugaran penuh setelah istirahat panjang dan mulai dimainkan sebagai pengganti ketika melawan Hongaria dan Skotlandia, bisa saja dimainkan sebagai starter. Apalagi Embolo sempat mencetak gol ketika melawan Hongaria.

Setelah masuk dari bangku cadangan dan kemudian mencetak gol di laga melawan Skotlandia, Xherdan Shaqiri diperkirakan bisa mempertahankan posisinya. Apalagi Shaqiri baru mencatat rekor sebagai pemain pertama yang selalu bikin gol di enam turnamen Internasional secara beruntun.Shaqiri selalu bikin gol di Piala Dunia 2014,Piala Eropa 2016, Piala Dunia 2018, Piala Eropa 2020, Piala Dunia 2022 dan Piala Eropa 2024 ini.

Sementara itu, gelandang berpengalaman Denis Zakaria sedang berjuang dengan cedera pahanya. Namun, kini dia diperkirakan akan bergabung kembali dengan skuad Swiss dan mengambil tempat di bangku cadangan.

Mengunci alur distribusi bola Toni Kroos adalah tugas berat yang harus dilakukan oleh Remo Feruler atau Xhaka. Seandainya tugas itu bisa dikerjakan dengan baik, setidaknya sepertiga kekuatan Jerman sudah dijinakkan.

Jerman sendiri sepertinya tidak akan melakukan banyak perubahan saat tim asuhan Julian Nagelsmann ini mengincar kemenangan beruntun untuk mengamankan posisi sebagai Juara Grup A.

Ilkay Gundogan bakal menjadi kapten lagi bergabung dengan Jamal Musiala dan Florian Wirtz untuk mendukung Kai Havertz di lini depan.

Nagelsmann mungkin saja akan mempertimbangkan untuk melakukan rotasi pemain dengan dua bek tengah Jonathan Tah dan Antonio Rudiger sama-sama mendapat kartu kuning demikian juga dengan bek kiri Stuttgart Maximilian Mittelstadt dan pemain tengah Robert Andrich. Waldemar Anton, Nico Schlotterberck, David Baum, Chris Fuhrich dan Emre Can mungkin layak dipertimbangkan untuk dimainkan dalam laga pamungkas ini.

Jerman sudah membuktikan bisa meladeni pertahanan rapat yang coba dilakukan Skotlandia dengan bermain menjaga intensitas dari awal sampai akhir. Kedisiplinan Hungaria pun bisa diterabas.

Di sisi lain Swiss dan Jerman juga harus mewaspadai kekuatan lawan dalam menyerang. Organisasi permainan Jerman bisa membuat lubang menganga di daerah sepertiga akhir Swiss, sebaliknya serangan balik Swiss bisa membuat Jerman keteteran.

Laga ini diperkirakan akan berlangsung sengit dan diwarnai jual beli serangan antara kedua tim. Jerman saya unggulkan akan menang atas Swiss di laga ini. Walau demikian laga ini juga berpeluang berakhir imbang jika Swiss mampu bermain bermain spartan dengan mengandalkan kecepatan para pemainnya dalam melakukan serangan balik seperti yang diperlihatkan kala menghadapi Hongaria dan Skotlandia.(Red)

Komentar

Loading...