Indra Efendi Rangkuti
Sejarah Piala Eropa 1988: Kejayaan Total Football Belanda

Begitu wasit Michel Vautrot (Prancis) meniup peluit kick off kedua tim langsung bermain dalam tempo tinggi. Permainan Belanda jauh lebih hidup dibanding laga pertama mereka di penyisihan grup. Gullit yang pada laga perdana tidak bisa banyak berkreasi di laga final tersebut justru tampil begitu dinamis dalam membangun serangan. Van Basten lagai – lagi mampu membuat barisan pertahanan Sovyet pontang panting menghadang penetrasinya.
Pada menit ke 32 dari sisi kiri pertahanan Sovyet, Erwin Koeman melepas umpan lambung ke kotak penalti Sovyet yang disambut sundulan oleh Van Basten sebagai assist untuk Ruud Gullit yang disambut Gullit dengan sundulan keras ke gawang Sovyet yang tidak mampu ditahan oleh Rinat Desayev. Skor 1-0 untuk Belanda yang disambut dengan meriah oleh seluruh pendukung Belanda di tribun.
Ketinggalan 0-1 membuat Sovyet mencoba untuk membalas. Beberapa kali Igor Belanov dan Oleg Protasov mencoba membongkar lini pertahanan Belanda. Namun kokohnya duet Frank Rijkaard dan Ronald Koeman membuat serangan Sovyet kandas.Hingga turun minum skor tetap 1-0 untuk Belanda.
Memasuki babak kedua tempo permainan makin tinggi. Pada menit ke-54 Arnold Muhren yang berlari di sisi kiri lapangan tengah memberi umpan silang melambung ke arah Van Basten yang disambut Van Basten dengan tendangan voly ke tiang jauh gawang Sovyet yang meluncur deras tanpa bisa diantisipasi oleh Rinat Desayev. Skor 2-0 untuk Belanda yang membuat gegap gempita pendukung Belanda dan skuad Belanda di bench. Gol Van Basten ini bahkan hingga kini dinobatkan sebagai salah satu gol terbaik dan terindah di pentas sepakbola Internasional.
Pada menit ke-57 Uni Sovyet mendapat hadiah penalti setelah Van Breukelen dianggap melakukan pelanggaran di area penalti. Igor Belanov maju sebagai ekseskutor. Namun Van Breukelen dengan gemilang menggagalkan penalti Belanov tersebut. Setelah itu serangan kedua tim makin meningkat namun hingga wasit Michel Vautrot meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir skor tidak berubah 2-0 untuk kemenangan Belanda.
Belanda tampil menjadi Juara Piala Eropa 1988 dan untuk pertama kalinya memenangkan turnamen internasional yang mereka ikuti. Kepahitan yang dialami di Final Piala Dunia 1974 dan 1978 seolah terbayar lunas dengan keberhasilan menjadi Juara Piala Eropa ini.
Michels dan anak – anak asuhnya larut dalam suasana haru dan penuh kebahagiaan. Stadion bergemuruh ketika Kapten Belanda Ruud Gullit menerima trofi Piala Eropa dari Presiden UEFA Jacques Georges. Begitu juga ketika Marco Van Basten dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dan Top Skor Piala Eropa 1988.
Itulah kemenangan yang sensasional yang diraih Timnas Belanda di Piala Eropa 1988 yang digelar di Jerman. Kini Piala Eropa 2024 akan kembali digelar di Jerman. Ronald Koeman bersama kakaknya Erwin Koeman akan mendampingi Belanda sebagai pelatih dan asisten pelatih. Jika pada 1988 mereka berdua sebagai pemain mampu membawa Timnas Belanda menjadi Juara Piala Eropa di Jerman maka kini mereka ditantang untuk membawa anak – anak asuhnya kembali berjaya di Piala Eropa 2024 ini. Mampukah mereka? Waktu yang akan menjawabnya.(Red)
Komentar