Indra Efendi Rangkuti

Sejarah Piala Eropa 1988: Kejayaan Total Football Belanda

Selain itu Michels juga memanggil 5 pemain Ajax Amsterdam yaitu : Jan Wouters, Arnold Muhren, John Bosman, John Van’t Schip dan Aron Mohamed Winter. Selain itu Belanda juga diperkuat Erwin Koeman (KV Mechelen), Adri Van Tiggelen (Anderlecht), Sjaak Troost (Feyenoord),Joop Hiele (Feyenoord), Wim Koevermans (Fortuna), Wilbert Suvrijn (Rod JC), Hendrie Kruzen (Den Bosch) dan bintang Real Zaragoza yang baru hijrah ke AC Milan Frank Rijkaard.

Setelah melalui beberapa laga ujicoba Michels mantap memilih 11 pemain inti yaitu Hans Van Breukelen, Berry Van Aerle, Ronald Koeman, Frank Rijkaard, Adri Van Tiggelen, Gerald Vanenburg, Jan Wouters, Arnold Muhren, John Van’t Schip, Ruud Gullit (kapten) dan John Bosman.

Terpilihnya Bosman sempat membuat publik bertanya – tanya mengapa bukan Van Basten atau Wiem Kieft yang menjadi striker utama pendamping Ruud Gullit. Van Basten adalah peraih “Golden Boot Award” 1987 dan baru saja sukses membawa AC Milan meraih Scudetto 1988. Sedangkan Wiem Kieft adalah top skor Liga Belanda musim 1987/1988 dengan 29 gol dan sukses membawa PSV Eindhoeven menjadi Juara Champions Cup musim 1987/1988.Michels beralasan bahwa Van Basten baru saja pulih dari cedera engkel panjang yang membuat dirinya hanya tampil 11 kali bersama AC Milan di Serie A sepanjang musim dengan torehan 3 gol.Sedangkan Bosman adalah top skor Belanda di Pra Piala Eropa dengan torehan 9 gol dan top skor kedua Liga Belanda musim 1987/1988 dengan torehan 25 gol.

Walau sempat kecewa dengan keputusan Michels,Van Basten tetap berangkat dengan optimisme yang tinggi untuk membuktikan kemampuannya.Support dari Johan Cruyff dan rekan – rekannya di Timnas Belanda terutama Gullit dan Rijkaard membuatnya tetap bersemangat menyongsong Piala Eropa 1988 tersebut. Di Piala Eropa 1988 ini Belanda bergabung bersama Uni Sovyet,Inggris dan Irlandia di Grup B.

Belanda Vs Uni Sovyet
Belanda mengawali langkahnya di Piala Eropa 1988 ini dengan menghadapi raksasa Eropa Timur Uni Sovyet pada 12 Juni 1988 di Müngersdorfer Stadion Cologne. Uni Sovyet yang dilatih oleh Valeriy Lobanovskyi dan diperkuat peraih Ballon D’Or 1986 Igor Belanov, Oleksiy Mykhaylychenko, Oleg Protasov dll tampil spartan dengan ciri khas permainan Eropa Timur yang mengandalkan ketangguhan fisik dan kecepatan.

Gullit sendiri tidak bisa tampil maksimal dalam pertandingan ini akibat kawalan ketat dari Oleg Kuznetsov. Demikian juga dengan John Bosman yang terlihat sukses menembus barikade pertahanan Uni Sovyet. Di tengah  John Van’t Schip kerap kalah berduel dengan Vasyl Rats. Walau Belanda sempat memiliki beberapa peluang emas seperti tendangan terarah dari luar kotak penalti yang dilepaskan Ronald Koeman dan Ruud Gullit tapi gagal membuahkan gol akibat penampilan gemilang kiper Uni Sovyet Rinat Desayev menggagalkan peluang – peluang tersebut. Akhirnya pada menit ke 52 Vasyl Rats berhasil membobol gawang Hans Van Breukelen.

Tertinggal 0-1 membuat Rinus Michels menambah daya gedor dengan memasukkan Marco Van Basten menggantikan Gerald Vanenburg pada menit ke-59. Masuknya Van Basten memang membuat daya gedor Belanda bertambah. Basten tampil gemilang dengan beberapa kali menembus lini belakang Sovyet tapi sayang gagal membuahkan gol. Hingga duel usai skor tidak berubah 0-1 untuk keunggulan Sovyet.

Beberapa pengamat menyayangkan keterlambatan Van Basten dimasukkan. Penampilannya yang gemilang membuktikan bahwa dirinya sudah pulih total dari cedera dan naluri tajamnya sebagai striker belum hilang.

Belanda Vs Inggris
Akhirnya pada laga kedua melawan Inggris yang digelar pada 15 Juni 1988 di Rheinstadion Dusseldorf Michels melakukan perubahan dengan mengistirahatkan John Van’t Schip dan John Bosman yang digantikan oleh Erwin Koeman dan Marco Van Basten.

Laga antara Tim Oranye dan The Three Lions asuhan Bobby Robson ini ibarat duel 2 tim terluka karena kedua tim kalah pada laga perdana. Inggris sendiri takluk 0-1 dalam duel sesama tim Britania Raya melawan Irlandia. Pada awal pertandingan Inggris sempat menyentak dengan keberhasilan Garry Lineker menerobos barisan pertahanan Belanda dan berhasil mengecoh kiper Hans Van Breukelen. Sayang tendangannya ke gawang yang sudah kosong hanya membentur mistar. Demikian juga denagn tendangan bebas Glenn Hoddle yang masih membentur mistar.

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...