GIMIC.ID, MAKKAH - Jama'ah Haji Kloter 03 asal Mandailing Natal melaksanakan ritual penyembelihan Bendungan atau nusuk di Kampung Ummul Jud, sebuah perkampungan jauh dari pusat kota Makkah Selasa, ( 27 Dzul-Qadah 1445 / 04 Juni 2024 ) 

Dam adalah salah satu ibadah atau kewajiban yang harus dilakukan oleh jamaah haji apabila melanggar larangan-larangan selama ihram. Secara lebih rinci, dam adalah denda atau hukuman yang harus dibayar oleh jamaah haji jika melakukan pelanggaran terhadap ihram, sanksi atau denda yang harus dibayar saat seseorang menunaikan ibadah haji karena beberapa sebab.

Sutan Hasibuan, S.Ag.,MH bersama Ifransyah Pulungan, selaku TPHD (Tim Pemandu Haji Daerah) Mandailing Natal, menjelaskan bahwa "tempat pemotongan dam resmi seperti Ka'kiya telah ditutup oleh pemerintah Arab Saudi. Oleh karena itu, mereka harus melakukan penyembelihan dibatasi di tempat lain yang mampu".

Setelah disembelih, daging-daging tersebut segera dibersihkan, dipotong-potong, dan langsung dibagikan kepada fakir-miskin yang tinggal di pinggiran pegunungan Kota Makkah. Ujar Sutan Hasibuan, S.Ag.,MH

Warga setempat yang menerima daging Dam lalu mengucapkan terima kasih yang tulus kepada jemaah haji Mandailing Natal kloter 03. Mereka menyambut pemberian ini dengan gembira, karena daging tersebut akan sangat membantu memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Selesai melaksanakan nusuk, para jemaah haji kemudian melanjutkan tamattu' mereka.(H2)