Oleh : Indra Efendi Rangkuti
Prediksi Final UCL, Dortmund VS Real Madrid: Duel Lini Tengah, El Real Lebih Unggul

GIMIC.ID, MEDAN - Final Liga Champions (UCL) 2024 antara klub Spanyol Real Madrid melawan klub Jerman Borussia Dortmund akhir pekan ini akan berlangsung di Stadion Wembley, London, Inggris, Minggu (2/5/2024) pukul 02.00 WIB. Final ini mempertemukan 2 klub yang berasal dari 2 negara kekuatan utama sepakbola Eropa dan Dunia saat ini yaitu Spanyol dan Jerman.
Ketatnya atmosfer persaingan di La Liga dan Bundesliga serta UCL musim ini membuat pertemuan kedua tim ini menarik untuk diikuti oleh pecinta sepakbola Eropa dan Dunia. Real Madrid sendiri adalah Juara Liga Spanyol (La Liga) musim 2023/2024 sedangkan Dortmund menduduki peringkat ke-5 di Liga Jerman (Bundesliga) musim 2023/2024 ini.
Dortmund memulai aksi mereka di UCL musim ini dengan bertarung di grup F yang merupakan grup neraka bersama PSG, AC Milan, dan Newcastle United. Di akhir klasemen, Dortmund jadi juara grup dengan 11 poin, mereka hanya menelan 1 kekalahan dari PSG di partai perdana penyisihan grup. Kemudian di fase gugur Dortmund secara beruntun menyingkirkan PSV Eindhoven, Atlético Madrid, serta tim favorit lainnya PSG.
Madrid memulai aksi mereka di UCL musim ini dengan bertarung di grup C bersama Napoli, Braga, dan Union Berlin. Di akhir klasemen, Dortmund jadi juara grup dengan 16 poin, tanpa pernah kalah di penyisihan grup. Kemudian di fase gugur Madrid secara beruntun menyingkirkan RB Leipzig, Manchester City, serta tim favorit lainnya Bayern Muenchen.
Real Madrid tentu saja jadi favorit untuk menjuarai Liga Champions 2023/2024. Berbekal komposisi skuad terbaik, pelatih berkualitas, sejarah bagus, serta mentalitas bermain di sebuah laga final, adalah modal besar bagi Los Blancos (julukan Madrid) di Stadion Wembley akhir pekan ini. Apalagi hingga saat ini Real Madrid adalah pemegang rekor terbanyak menjuarai UCL dengan 14 gelar juara.
Akan tetapi di sisi lain kubu Borussia Dortmund tentu saja tidak tinggal diam. Kegagalan Die Borussen di final UCL 11 tahun lalu di tempat yang sama, bakal coba ditebus melalui laga ini. Nama besar Real Madrid sama sekali tidak membuat kubu Dortmund takut bermimpi menjadi juara. Walau baru sekali menjuarai UCL pada 1997,keberhasilan Dortmund melaju hingga ke Final dengan menaklukkan klub – klub besar Eropa lainnya bahkan tim favorit seperti PSG di Semifinal tentu membuktikan mentalitas pemain – pemain Dortmund yang siap untuk menantang Madrid di Final.
Bahkan Carlo Ancelotti selaku pelatih Real Madrid mengingatkan anak asuhnya agar tidak merasa jemawa. Dortmund sudah membuktikan bahwa mereka adalah tim berkualitas. Jika tidak mustahil mereka bisa melangkah ke Final dengan menaklukkan tim – tim lain yang sebelumnya lebih diunggukan untuk melaju ke Final.
Madrid dan Dortmund tercatat pernah bertemu 14 kali di Liga Champions. Dari 14 laga tersebut, Madrid unggul head to head (H2H) dengan 6 kemenangan, Dortmund 3 kemenangan, dan 5 kali bermain imbang. Dan pertandingan akhir pekan nanti adalah pertemuan pertama kedua tim di Final Liga Champions.
Real Madrid juga tidak terkalahkan dalam 4 pertemuan terakhir melawan Dortmund, dengan hasil 2 menang dan 2 imbang. Dua kemenangan tersebut terjadi pada 2 pertemuan terakhir di fase grup UCL musim 2017/2018.
Laga final UCL 2023/2024 bakal jadi sumbangsih terakhir bagi Toni Kroos (Real Madrid) dan Marco Reus (Borussia Dortmund). Kroos telah memutuskan pensiun usai EURO 2024, yang artinya final UCL musim ini jadi aksi terakhir bersama Madrid. Sedangkan Reus telah sepakat tidak melanjutkan karier bersama Dortmund, meski sejauh ini belum niatan pensiun yang keluar dari mulutnya.
Laga final nanti juga akan mempertemukan bintang Real Madrid asal Inggris Jude Bellingham dengan Dortmund yang merupakan klub yang dibelanya sejak 2020 hingga 2023 hingga akhirnya akhir musim lalu Bellingham pindah ke Real Madrid.Tentu sedikit banyak Bellingham sudah faham karakter permainan mantan rekan – rekan setimnya tersebut.
Karakter permainan Dortmund yang mengandalkan kekuatan, kecepatan dan berani adu fisik dalam perebutan bola berbanding terbalik dengan Madrid yang sepanjang UCL ini kurang memiliki kekuatan dalam hal adu kecepatan dan keberanian dalam hal “bertarung” di lini tengah.
Statistik UCL musim ini juga menunjukkan bahwa skuad Dortmund di bawah asuhan Edin Terzic menunjukkan nilai positif dalam hal kemampuan fisik seperti keunggulan dalam hal memutus serangan lawan dan tingkat keberhasilan merebut bola termasuk melakukan tekel bersih dalam perebutan bola.
Berdasarkan situs UEFA sepanjang UCL musim ini, Dortmund tercatat 549 kali sukses merebut bola dari penguasaan pemain lawan. Jika tidak waspada bisa – bisa pemain Real Madrid bakal kalah dalam adu penguasaan bola di final nanti. Mats Hummels Dan Nico Schlotterbeck akan menjadi andalan Dortmund untuk merebut bola dari penguasaan para pemain Madrid di laga final nanti. Menarik untuk dilihat bagaimana Bellingham berduel dengan kedua mantan rekan setimnya tersebut di laga nanti.
Tentu hal ini perlu mendapat perhatian dari Carlo Ancelotti sebagai arsitek Real Madrid. Sosok yang mengincar gelar juara ke-5 di UCL sebagai pelatih ini tentu perlu membenahi agar anak – anak asuhnya tidak kalah dalam hal “duel fisik” di laga melawan Dortmund nanti.
Bahkan fakta juga menunjukkan bahwa selain piawai merebut bola, pemain – pemain Dortmund juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam hal operan bola antar pemain. Sebagai pelatih yang sudah sangat berpengalaman memenangkan UCL baik sebagai pemain dan pelatih tentu Ancelotti sudah menyiapkan taktik untuk meredam permainan Dortmund nanti.
Apalagi Madrid di UCL musim ini punya modal bagus dengan kemampuan menaklukkan klub – klub Jerman. Tercatat di penyisihan Madrid mampu menaklukkan Union Berlin,kemudian di 16 Besar sukses menyingkirkan RB Leipzig dan di Semifinal meruntuhkan Bayern Muenchen. Tentu hal ini menjadi spirit bagi para pemain Madrid bahwa mereka mampu menaklukkan gaya permainan “Staying Power” yang melekat pada gaya permainan klub – klub Jerman dengan mengandalkan kekuatan, daya tahan dan kedisiplinan dalam bermain.
Kroos berpeluang main sejak menit pertama untuk menggalang lini tengah tim. Bersama Aurélien Tchouaméni dan Federico Valverde, mereka bertiga bisa menjadi kunci penyuplai bola kepada trio Jude Bellingham, Vinícius Júnior, dan Rodrygo. Sebaliknya Julian Brandt, Karim Adeyemi, dan Jadon Sancho akan menjadi senjata Dortmund untuk mengoyak pertahanan Madrid.
Menarik untuk dilihat apakah Terzić berani memainkan Marco Reus yang sepanjang UCL musim ini lebih bermain sebagai pengganti. Reus sendiri memiliki sejarah indah ketika memperkuat Dortmund melawan Madrid di UCL.
Terakhir kali Dortmund mampu mengalahkan Madrid di UCL terjadi di perempat final UCL 2013/14. Saat itu Dortmund menang 2-0, dan 2 gol kemenangan Die Borussen diborong oleh Reus. Menarik ditunggu aksi Reus di laga pamungkasnya bersama Dortmund melawan Madrid nanti.
Menarik untuk melihat pertandingan Dortmund dengan Madrid di Final nanti. Dengan melihat fakta – fakta yang ada maka saya menilai Real Madrid sedikit lebih diunggulkan untuk memenangkan duel melawan Dortmund di final nanti sekaligus meraih gelar juara UCL ke-15 kali dalam perjalanan mereka di sepanjang sejarah UCL.
Namun jika pertandingan berjalan hingga perpanjangan waktu,dengan keunggulan fisik yang mereka miliki Dortmund layak lebih diunggulkan untuk meraih gelar juara UCL untuk kedua kalinya sepanjang sejarah perjalanan mereka di UCL. Tentu hal inilah yang harus diwaspadai oleh Ancelotti dan anak – anak asuhnya.(Red)
Komentar